Sabtu, Juni 13, 2015
Kamis, Mei 23, 2013
Umar bin Khattab dan Rakyat Jelata
Kisah teladan islami pada malam ini akan sedikit bercerita tentang
kepedulian Khalifah Umar bin Khattab terhadap rakyat miskin. Kisah ini
sudah sangat terkenal di kalangan Umat Islam.
Bagi para pembaca, silahkan siapkan tisu untuk menyeka air mata yang kemungkinan akan keluar pada akhir cerita ya.
Assalamu'alaikum wr.wb.
Kisahnya.
Semua sudah tahu kan dengan sosok pemimpin Islam yang menjadi Khalifah kedua, dialah Umar bin Khattab r.a. Umar bin Khattab ini masuk dalam Islam berkat hidayah dari Allah yang pertama, yang kedua berkat doa Rasulullah SAW dan yang ketiga berkat adiknya Fatimah yang terlebih dulu menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW berkat lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacanya.
Doa Rasulullah kala itu adalah,
"Semoga Allah memberi kejayaan pada Islam dengan masuknya Umar ke dalam Islam."
Dan Allah SWT pun mengabulkan doa tersebut.
Kembali ke pokok cerita, antara Khalifah Umar dan rakyat.
Umar adalah sosok pemimpin teladan yang sangat mengerti kepentingan rakyatnya. Padahal ia sendiri hidup dalam kondisi sangat sederhana.
Pada suatu malam, sudah menjadi kebiasaan bahwa Khalifah Umar bin Khattab sering berkeliling mengunjungi, menginvestigasi kondisi rakyatnya dari dekat.
Nah, pada suatu malam itu, ia menjumpai sebuah gubuk kecil yang dari dalam terdengar suara tangis anak-anak. Ia pun mendekat dan mencoba untuk memperhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu.
Dialog Umar bin Khattab dengan seorang Ibu.
Ternyata dalam gubuk itu terlihat seorang ibu yang sedang memasak, dan dikelilingi oleh anak-anaknya yang masih kecil.
Si ibu berkata kepada anak-anaknya,
"Tunggulah...! Sebentar lagi makanannya matang."
Sang Khalifah memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan segera matang.
Sang Khalifaf menjadi sangat penasaran, karena yang dimask oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah lama dia memasaknya.
Akhirnya Khalifah Umar memutuskan untuk menemui ibu itu,
"Mengapa anak-anakmu tidak juga berhenti menangis, Bu..?" tanya Sang Khalifah.
"Mereka sangat lapar," jawab si ibu.
"Kenapa tidak cepat engkau berikan makanan yang dimasak dari tadi itu?" tanya Khalifah.
"Kami tidak ada makanan. Periuk yang dari tadi aku masak hanya berisi batu untuk mendiamkan mereka. Biarlah mereka berfikir bahwa periuk itu berisi makanan, dengan begitu mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur." jawab si ibu.
Setelah mendengar jawab si ibu, hati sang Kahlifah Umar bin Khattab serasa teriris.
Kemudian Khalifah bertanya lagi,
"Apakah ibu sering berbuat demikian setiap hari?"
"Iya, saya sudah tidak memiliki keluarga atau pun suami tempat saya bergantung, saya sebatang kara...," jawab si ibu.
Hati dari sang Khalifah laksana mau copot dari tubuh mendengar penuturan itu, hati terasa teriris-iris oleh sebilah pisau yang tajam.
"Mengapa ibu tidak meminta pertolongan kepada Khalifah supaya ia dapat meolong dengan bantuan uang dari Baitul Mal?" tanya sang khalifah lagi.
"Ia telah zalim kepada saya...," jawab si ibu.
"Zalim....," kata sang khalifah dengan sedihnya.
"Iya, saya sangat menyesalkan pemerintahannya. Seharusnya ia melihat kondisi rakyatnya. Siapa tahu ada banyak orang yang senasib dengan saya!" kata si ibu.
Khalifah Umar bin Khattab kemudian berdiridan berkata,
"Tunggulah sebenatar Bu ya. Saya akan segera kembali."
Bantuan dari Khalifah.
Di malam yang semakin larut dan hembusan angin terasa kencang menusuk, Sang Khalifah segera bergegas menuju Baitul Mal di Madinah. Ia segera mengangkat sekarung gandum yang besar di pundaknya ditemani oleh sahabatnya Ibnu Abbas. Sahabatnya membawa minyak samin untuk memasak.
Jarak antara Madinah denga rumah ibu itu terbilang jauh, hingga membuat keringat bercucuran dengan derasnya dari tubuh Umar. Melihat hal ini, Abbas berniat untuk menggantikan Umar untuk mengangkat karung yang dibawanya itu, tapi Umar menolak sambil berkata,
"Tidak akan aku biarkan engkau membawa dosa-dosaku di akhirat kelak. Biarkan aku bawa karung besar ini karena aku merasa sudah begitu bersalah atas apa yang terjadi pada ibu dan anak-anaknya itu."
Beberapa lama kemudian sampailah Khalifah dan Abbas di gubuk ibu itu.
Begitu sekarung gandum dan minyak samin itu diserahkan, bukan main gembiranya mereka. Setelah itu, Umar berpesan agar ibu itu datang menemui Khalifah keesokan harinya untuk mendaftarkan dirinya dan anak-anaknya di Baitul Mal.
Setelah keesokan harinya, ibu dan anak-anaknya pergi untuk menemui Khalifah. Dan betapa sangat terkejutnya si ibu begitu menyaksikan bahwa lelaki yang telah menolongnya tadi malam adalah Khalifahnya sendiri, Khalifah Umar bin Khattab.
Segera saja si ibu minta maaf atas kekeliruannya yang telah menilai bahwa khalifahnya zalim terhadapnya. Namun Sang Khalifah tetap mengaku bahwa dirinyalah yang telah bersalah.
Nah, itulah kisah pemimpin teladan kita kali ini, sahabat Rasulullah SAW, Khalifah Umat Islam yang kedua, Umar bin Khattab.
Pelajaran berharga ini juga ada di Indonesia loh...yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh pemerintah, seperti pada zaman Khalifah Umar bin Khattab yang menyuruh rakyatnya yang miskin untuk mendaftarkan diri di Baitul Mal dalam cerita di atas.
Akhir Kalam,
Waasalam.
Bagi para pembaca, silahkan siapkan tisu untuk menyeka air mata yang kemungkinan akan keluar pada akhir cerita ya.
Assalamu'alaikum wr.wb.
Kisahnya.
Semua sudah tahu kan dengan sosok pemimpin Islam yang menjadi Khalifah kedua, dialah Umar bin Khattab r.a. Umar bin Khattab ini masuk dalam Islam berkat hidayah dari Allah yang pertama, yang kedua berkat doa Rasulullah SAW dan yang ketiga berkat adiknya Fatimah yang terlebih dulu menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW berkat lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacanya.
Doa Rasulullah kala itu adalah,
"Semoga Allah memberi kejayaan pada Islam dengan masuknya Umar ke dalam Islam."
Dan Allah SWT pun mengabulkan doa tersebut.
Kembali ke pokok cerita, antara Khalifah Umar dan rakyat.
Umar adalah sosok pemimpin teladan yang sangat mengerti kepentingan rakyatnya. Padahal ia sendiri hidup dalam kondisi sangat sederhana.
Pada suatu malam, sudah menjadi kebiasaan bahwa Khalifah Umar bin Khattab sering berkeliling mengunjungi, menginvestigasi kondisi rakyatnya dari dekat.
Nah, pada suatu malam itu, ia menjumpai sebuah gubuk kecil yang dari dalam terdengar suara tangis anak-anak. Ia pun mendekat dan mencoba untuk memperhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu.
Dialog Umar bin Khattab dengan seorang Ibu.
Ternyata dalam gubuk itu terlihat seorang ibu yang sedang memasak, dan dikelilingi oleh anak-anaknya yang masih kecil.
Si ibu berkata kepada anak-anaknya,
"Tunggulah...! Sebentar lagi makanannya matang."
Sang Khalifah memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan segera matang.
Sang Khalifaf menjadi sangat penasaran, karena yang dimask oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah lama dia memasaknya.
Akhirnya Khalifah Umar memutuskan untuk menemui ibu itu,
"Mengapa anak-anakmu tidak juga berhenti menangis, Bu..?" tanya Sang Khalifah.
"Mereka sangat lapar," jawab si ibu.
"Kenapa tidak cepat engkau berikan makanan yang dimasak dari tadi itu?" tanya Khalifah.
"Kami tidak ada makanan. Periuk yang dari tadi aku masak hanya berisi batu untuk mendiamkan mereka. Biarlah mereka berfikir bahwa periuk itu berisi makanan, dengan begitu mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur." jawab si ibu.
Setelah mendengar jawab si ibu, hati sang Kahlifah Umar bin Khattab serasa teriris.
Kemudian Khalifah bertanya lagi,
"Apakah ibu sering berbuat demikian setiap hari?"
"Iya, saya sudah tidak memiliki keluarga atau pun suami tempat saya bergantung, saya sebatang kara...," jawab si ibu.
Hati dari sang Khalifah laksana mau copot dari tubuh mendengar penuturan itu, hati terasa teriris-iris oleh sebilah pisau yang tajam.
"Mengapa ibu tidak meminta pertolongan kepada Khalifah supaya ia dapat meolong dengan bantuan uang dari Baitul Mal?" tanya sang khalifah lagi.
"Ia telah zalim kepada saya...," jawab si ibu.
"Zalim....," kata sang khalifah dengan sedihnya.
"Iya, saya sangat menyesalkan pemerintahannya. Seharusnya ia melihat kondisi rakyatnya. Siapa tahu ada banyak orang yang senasib dengan saya!" kata si ibu.
Khalifah Umar bin Khattab kemudian berdiridan berkata,
"Tunggulah sebenatar Bu ya. Saya akan segera kembali."
Bantuan dari Khalifah.
Di malam yang semakin larut dan hembusan angin terasa kencang menusuk, Sang Khalifah segera bergegas menuju Baitul Mal di Madinah. Ia segera mengangkat sekarung gandum yang besar di pundaknya ditemani oleh sahabatnya Ibnu Abbas. Sahabatnya membawa minyak samin untuk memasak.
Jarak antara Madinah denga rumah ibu itu terbilang jauh, hingga membuat keringat bercucuran dengan derasnya dari tubuh Umar. Melihat hal ini, Abbas berniat untuk menggantikan Umar untuk mengangkat karung yang dibawanya itu, tapi Umar menolak sambil berkata,
"Tidak akan aku biarkan engkau membawa dosa-dosaku di akhirat kelak. Biarkan aku bawa karung besar ini karena aku merasa sudah begitu bersalah atas apa yang terjadi pada ibu dan anak-anaknya itu."
Beberapa lama kemudian sampailah Khalifah dan Abbas di gubuk ibu itu.
Begitu sekarung gandum dan minyak samin itu diserahkan, bukan main gembiranya mereka. Setelah itu, Umar berpesan agar ibu itu datang menemui Khalifah keesokan harinya untuk mendaftarkan dirinya dan anak-anaknya di Baitul Mal.
Setelah keesokan harinya, ibu dan anak-anaknya pergi untuk menemui Khalifah. Dan betapa sangat terkejutnya si ibu begitu menyaksikan bahwa lelaki yang telah menolongnya tadi malam adalah Khalifahnya sendiri, Khalifah Umar bin Khattab.
Segera saja si ibu minta maaf atas kekeliruannya yang telah menilai bahwa khalifahnya zalim terhadapnya. Namun Sang Khalifah tetap mengaku bahwa dirinyalah yang telah bersalah.
Nah, itulah kisah pemimpin teladan kita kali ini, sahabat Rasulullah SAW, Khalifah Umat Islam yang kedua, Umar bin Khattab.
Pelajaran berharga ini juga ada di Indonesia loh...yang menyatakan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh pemerintah, seperti pada zaman Khalifah Umar bin Khattab yang menyuruh rakyatnya yang miskin untuk mendaftarkan diri di Baitul Mal dalam cerita di atas.
Akhir Kalam,
Waasalam.
Selasa, Mei 14, 2013
SEJARAH SMK YPE KROYA
SMK YPE KROYA
Sejak : 01-01-1971
- Sejarah Berdirinya “ SMEA (SMK) YPE Kroya “ Kab. Cilacap
1. SMEA YPE Kroya didirikan oleh
Panitia Pendiri bersama sama dengan
Pemerintah Daerah ( PEMDA ) setempat.
2. Yang mendasari berdirinya SMEA ( SMK YPE Kroya ) antara lain :
a. Melihat
prospek pertumbuhan industri dan perdagangan di Kabupaten Cilacap dengan latar
belakang Pembangunan Pelabuhan Cilacap menjadi
Pelabuhan Samudera.
b. Diperkirakan dengan hal tersebut
di atas dapat menyerap tenaga lulusan
SMEA, sebab banyak lapangan pekerjaan yang
sesuai dengan
keahliannya.
c. Transportasi Kroya – Cilacap lancar, baik
menggunakan Kereta Api
Angkutan
Bus, maupun kendaraan bermotor. lagi pula kondisi jalan raya baik.
d. Melimpahnya lulusan SLTP yang tidak tertampung
di SLTA Negeri di kota-kota besar dan
sekitarnya.
e. Jumlah SLTP Negeri/Swasta di Kroya dan
sekitarnya lebih dari 15 sekolah.
f. Membantu masyarakat/orang tua yang berekonomi
lemah dan tidak mampu melanjutkan sekolah ke Sekolah Negeri di luar daerah.
g. Belum adanya SLTA yang sejenis baik Negeri
maupun Swasta di Distrik Kroya dan sekitarnya.
h. Tersedianya tenaga pengajar yang mampu
memberikan pelajaran di SMEA.
3.
Berdasarkan pertimbangan tesebut di atas , maka dalam pertemuannya yang terakhir
pada tanggal 31 Desember 1970,
tersusunlah Panitia Pendiri SMEA Kroya yang susunannya sebagai berikut :
1. Pelindung :
Wedono Kroya - Bp. R. Achmad
2. Ketua Umum :
Camat Kroya - Bp. R.M. Soedjarwo,
BA.
3. Ketua I :
Dandis Kepolisian - Bp. Subejan
4. Ketua II :
Dan Ramil Kroya - Bp. Lettu Muheri
5. Penulis :
Pendidik / Guru - Bp. Sariyo
6. Bendahara :
Pendidik / Guru - Bp. Suhardjo
7. Seksi Pendidik :
Pendidik / Guru - Bp. Sudarno, BA.
4. Sekolah
dimulai : 1 Januari 1971 dengan modal murid sebanyak 40 anak, dengan Status
Sekolah : Swasta Penuh dengan nama SMEA
Kroya.
5. Tanggal 1 Januari 1972
ditingkatkan menjadi Persiapan Negeri yang dibina oleh PEMDA, dengan nama SMEA
Persiapan Negeri yang selanjutnya bernama SMEA PEMDA.
6. Tahun 1973 pembinaan dengan
pengembangan selanjutnya dipercayakan kepada Yayasan Pendidikan Ekonomi di
Semarang dengan harapan agar dapat lebih berkembang lagi dengan nama SMEA
Jendral Soedirman yang selanjutnya bernama SMEA “ YPE “ No. 4.
7. Dengan mengingat situasi dan
kondisi dilingkungan pendidikan dan dengan keluarnya peraturan dari Kepala
Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) Propinsi Jawa Tengah maka, nama SMEA
mengalami perobahan sebagai berikut :
Mula-mula
bernama SMEA Kroya, kemudian SMEA Persiapan Negeri, SMEA PEMDA, SMEA Jendral
Soedirman, kemudian SMEA “ YPE “ No. 4, hingga tahun 1979.
Lulusannya
SMEA Kroya tahun 1973 hingga 1977 cukup baik dan lebih banyak lulusannya
diserap pada Instansi Pemerintah maupun swasta,
baik di kota Kroya, maupun Cilacap dan sekitarnya. Rincian Prosentase
lulusan mulai Tahun 1973 = 48%, 1974 = 48%, 1975 = 86%, 1976 = 88%, 1977 = 98%.
8. Pada akhir tahun 1976, SMEA Kroya
telah dapat menempati gedungnya sendiri di atas tanah milik sendiri yang
terletak di Jl. Nusawungu Gang II Kroya, yang bangunannya terdiri dari :
a. 4 lokal ruang
belajar
b. 1 ruang kantor
c. 1 ruang guru /
perpustakaan.
d. 1 ruang praktek
mengetik/pertokoan.
9. Pada tahun 1978 membuat program :
a. Pembuatan ruang
belajar 2 ruang
b. Pembuatan sumur /
kamar mandi / Urinoir
c. Pembelian mesin tulis 5 buah, shg
jumlah mesin tulis menjadi 20 buah
d. Pembelian peralatan
untuk kantor
e. Penambahan
meja/kursi 40 setel
10. Susunan Pengurus YPE Jawa Tengah
di Semarang :
1. Pembina : H. Wahjono, BA
2. Anggota : Drs. Tri Setijadi
3. Ketua YPE Jateng : IG. Kadimin Tripranoto, B.Sc.
4. Sekretaris : Ch. Etty Wahyuningsih, S.Pi.
5. Bendahara : Soewarni Sutejo
Sutiman
6. Anggota Pengurus : Semo
7. Perwakilan YPE Kroya : Suratmin, B.Sc
Senin, Mei 13, 2013
Visi dan Misi SMK YPE Kroya
1.
Visi
Sekolah :
Mewujudkan tamatan yang maju,
unggul dan berakhlak serta menjadi pelopor keteladanan.
2.
Misi
Sekolah :
a. Menyelenggarakan pembelajaran agama dan
akhlak mulia.
b. Menyelenggarakan pembelajaran baik teori
maupun praktek kejuruan yang sesuai dengan kurikulum dan tuntutan dunia usaha
dan industri.
c.
Meningkatkan manajemen pendidikan dalam aspek
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian.
d.
Meningkatkan kualitas sumber daya tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan dengan dilandasi kemampuan pada teknologi dan kemampuan
berbahasa Inggris.
e. Meningkatkan sarana dan prasarana baik
kualitas maupun kuantitas.
f.
Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler yang beragam
dan bermanfaat.
g.
Mendayagunakan peran dan fungsi perpustakaan.
h.
Memberdayakan peran alumni dalam penempatan lulusan.
Selasa, April 30, 2013
Selasa, April 23, 2013
PROFIL PROGRAM KEAHLIAN
AKUNTANSI :
Menyiapkan mutu lulusan dengan penguasaan administrasi keuangan melalui pembelajaran siklus akuntansi, akuntansi perbankan, akuntansi keuangan, akuntansi biaya dan komputer akuntansi.
ADMINISTRASI PERKANTORAN :
Menyiapkan mutu lulusan dengan penguasaan Administrasi perkantoran melalui pembelajaran surat niaga dan kearsipan, stenografi, manajemen perkantoran, humas protokoler, kesekretarisan, mengetik dan komputer.
TEKNIK KOMPUTER dan JARINGAN :
Menciptakan
tenaga kerja profesional melalui metode pelatihan pada pengembangan
teknik komputer jaringan yang mengacu pada keakuratan dan validasi data
serta pengembangan kompetensi pada dunia kerja.
PENJUALAN :
Menyiapkan mutu lulusan dengan penguasaan di bidang penjualan melalui pembelajaran pelayanan prima, membuka usaha kecil, kewirausahaan, pemasaran, bisnis hukum perdata dan dagang, mesin-mesin bisnis dan komputer.
AKUNTANSI :
Menyiapkan mutu lulusan dengan penguasaan administrasi keuangan melalui pembelajaran siklus akuntansi, akuntansi perbankan, akuntansi keuangan, akuntansi biaya dan komputer akuntansi.
ADMINISTRASI PERKANTORAN :
Menyiapkan mutu lulusan dengan penguasaan Administrasi perkantoran melalui pembelajaran surat niaga dan kearsipan, stenografi, manajemen perkantoran, humas protokoler, kesekretarisan, mengetik dan komputer.
TEKNIK KOMPUTER dan JARINGAN :
PENJUALAN :
Menyiapkan mutu lulusan dengan penguasaan di bidang penjualan melalui pembelajaran pelayanan prima, membuka usaha kecil, kewirausahaan, pemasaran, bisnis hukum perdata dan dagang, mesin-mesin bisnis dan komputer.
Jumat, Oktober 05, 2012
INFO PAS SMK
10.33
No comments
untuk download program PAS SMK terbaru (versi 2.0)
tetapi diharuskan untuk mendaftar mnjadi anggota dahulu.
melalui alamat di bawah ini:
http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id/sipdikmen/html/index.php
tetapi diharuskan untuk mendaftar mnjadi anggota dahulu.
melalui alamat di bawah ini:
http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id/sipdikmen/html/index.php
Langganan:
Postingan (Atom)